Alat ukur ini di gunakan untuk mengukur diameter luar,
diameter dalam, kedalaan lubang, lebar suatu celah dan jarak antara dua buat
titik, yang membutuhkan ketelitian hingga 0,02mm. Alat ini juga dapat mengukur
panjang suatu benda kerja bilamana ukuran vernier caliper tersebut mencukupi.
Keterangan:
a. Permukaan pengukur dalam
b. Baut pengunci final
c. Pengukur kedalaman (depth
probe)
d. Skala utama (main
scale)
e. Skala vernier (vernier scale)
f. Batang pengukur utama (main
beam)
g. Permukaan pengukur luar
-Rahang tetap (fix jaw)
merupakan rahang yang tidak dapat di geser yang bingkainya terdapat pembagian
skala yang sangat teliti
-Rahang geser (sliding
jaw) merupakan rahang yang dapat digeser yang skala noniusnya dapat di
gerakkan sepanjang bingkai, untuk jenis mistar sorong tertentu sudah di
lengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepanjang bingkainya.
-Permukaan pengukur dalam (a) di gunakan untuk mengukur
dimensi dalam dari suatu benda
-Permukaan pengukur luat (g) di gunakan untuk mengukur
dimensi luar dari suatu benda
-Batang pengukur kedalaman (c) di gunakan untuk menentukan
ukuran kedalaman dari suatu benda
Cara melakukan pengukuran
Yang pertama tama di lakukan saat akan melakukan pengukuran
dengan vernier caliper ini adalah atur kedudukan rahang pengukur untuk
pengukuran bagian luar benda kerja, pembukaan rahang diperkirakan lebih besar
dari ukuran benda kerja yang akan di ukur.
Selanjutnya tempatkan benda kerja di antara rahang tetap dan
rahang geser kemudian atur rahang geser untuk menjepit benda kerja dengan
rahang tetep, penjempitan tidak boleh terlalu longgar dan terlalu sesak dan
semua permukaan rahang menyentuh permukaan benda kerja, setelah selesai
rapatkan mur pengunci agar pengukuran tidak berubah. Kalau langkah ini telah
selesai tinggalah kita membaca ukuran yang ditunjukkan oleh vernier caliper.
Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong sebagai berikut.
a. Sebelum melakukan pengukuran, periksa bahwa sliding jaw bergerak bebas dan angka nol
pada skala bertemu dengan tepat.
Pada waktu melakukan pengukuran, usahakan benda kerja yang
akan di ukur sedekat mungkin dengan skala utama, pengukuran di ujung rahang mistar
geser menghasilkan pembacaan yang kurang akurat
b. Pada waktu pengukuran, mistar geser harus tegak lurus dengan
benda yang akan di ukur
Pengukuran diameter luar
d. Pengukutan diameter dalam
c. Pengukuran kedalaman
Cara membaca ukuran pada jangka sorogng terdiri dari dua
langkah, yaitu membaca skala utama dan membaca skala vernier. Angka pada skala
utama yang di gunakan adalah yang terletak di sebelah kiri angka 0(nol) pada
skala vernier, sedangkan pembancaan skala vernier di lakukan dengan menentukan
garis pada skala vernier yang paling tepat berimpita segaris dengan garis skala
utama.
Contoh pengukuran dengan jangka sorong sebagai berikut
Contoh 1
pada gambar di atas, skala utama menunjukkan 4,7 cm. pada gambar di atas, garis yang berimpitan dengan sekala utama adalah garis ke 4, yang menunjukkan nilai 0,2 mm atau 0,02 cm. hasil pengukuran total adalha penjumblahan skala utama dengan skala vernier. ukuran benda kerja pada gambar di atas adalah 4,7 cm + 0,02 cm = 4,72 cm atau 47,2 mm
Contoh 2
pada gambar di atas, skala utama menunjukkan 7,2 cm. pada gambar di atas, garis yang berimpitan dengan sekala utama adalah garis ke 10, yang menunjukkan nilai 0,45 mm atau 0,045 cm. hasil pengukuran total adalha penjumblahan skala utama dengan skala vernier. ukuran benda kerja pada gambar di atas adalah 7,2 cm + 0,045 cm = 7,245 cm atau 72,45 mm
Hasil pengukuran benda ukur dengan menggunakan jangka sorong
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor orang yang melakukan pengukuran,
b. Benda yang di ukur,
c. Pengaruh lingkungan, dan
d. Cara mengunakan alat ukur
secara garis besar untuk melakukan pengukuran suatu benda dengan vernier caliper sudah ada di atas, dan untuk yang membaca artikel kali ini saya ucapkan terima kasih.
insyaallah untuk artikel selanjutnya akan membahas tentang cara membaca micrometer.
Komentar
Posting Komentar