Alat ukur linier tak langsung


            Alat ukur liner tak langsung adalah jenis alat ukur yang hasil pengukurannya hanya dapat di baca dengan bantuan alat ukur langsung, contohnya adalah telescoping gauge, inside caliper, outside caliper, dan lain lain. Alat ukur ini di pakai untuk mengukur bagian bagian yang tidak dapat dijangkau oleh alat ukur langsung.

A. Alat ukur standar


       Fungsinnya untuk mengukur tinggi objek ukur dan kalibrasi
  • Sifat penting yang harus di miliki oleh suatu alat ukur standar;
  • Tahan aus, karena kekerasannya tinggi (65 RC)
  • Tahan korosi, sama seperti stainless stell
  • Koefisien memuai sama dengan baja komponen mesin (2x(10-6)oc-1 )
  • Kestabilan dimesndi yang baik

note: Blok ukur biasanya di buat dari baja karbon tingg, baja paduan atau karbida logam yang mengalamo perlakuan panas (heat treatment)

1. Blok Ukur (Gauge Blok)

Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge,jo gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan ukuran ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar. Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Bila penyusunannya dilakukan dengan teliti maka akan diperoleh suatu susunan blok ukur yang sangat kuat seolah-olah blok ukur yang satu dengan yang lain sangat melekat. Dengan menyusun blok ukur yang mempunyai ukuran tertentu maka kita dapat mengecek atau mengkalibrasi ukuran yang lain. Karena blok ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.



2. Batang ukur (length height)

         Batang ukur merupakan alat ukur standar dalam proses pengukuran tak langsung, diantaranya berfungsi untuk kalibrasi susunan blok ukur dan penyetelan posisi nol dari alat ukur besar

3. kaliber induk tinggi. (height master)

          Kaliber induk tinggi merupakan alat ukur standar dalam proses tak langsung, diantaranya berfungsi sebagai penyetelan posisi nol pada micrometer dalam.


B. Alat Ukur Pembanding
       alat ukur pembanding adalah alat ukur yang membandingkan benda kerja dengan acuan standar yang di miliki oleh alat ukur pembanding. Yang termasuk dalam kategori alat ukur pembanding untuk pengukuran linier tak langsung adalah : Jam ukur (dial gauge), Pupitas atau jam ukur tes (Dial test Indikator), Alat Ukur Pembanding Ketinggian, dan kaliber.

1.  Jam ukur (dial gauge)

         DIAL GAUGE atau ada yang menyebut dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Bagian bagian dial indikator  terdiri dari jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.


  Cara pembacaan dan penggunaan alat;
        Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
note: permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Metode Pengukuran ;
a.  Letakkan blok magnet pada plat datar dan letakkan poros di atas block.
b. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi   dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
c. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
d. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

2. Pupitas atau jam ukur tes (Dial test Indikator)



                Pupitas dapat di sebut dengan jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk mengetahui kerataan permukaan benda kerja dan mengukur daerah toleransi suatu produk. Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada pupitas berupa lengan dengan ujung berbentuk bola dan gerakkannya seperti busur, mempunyai kapasitas pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.
Pupitas  sendiri terdiri atas beberapa bagian-bagian yaitu :
 a. Sensor yang berbentuk lengan
 b. Blok gerak
 c. Blok diam
.d. Piring ukur
 e. Rangka terbuat dari metal atau plastic

Pemakaian pupitas yaitu dengan cara pupitas dipasang pada dudukan pemindah (transfer stand) dengan tiang dan lengan yang dapat diatur dengan baut penyetel atau pengaturan secara feksibel.
Macam – macam pupitas dapat dilihat dari konstruksi piring pengukur, pupitas terdiri atas: * Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya sejajar dengan sumbu rangka.

Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya tegak lurus dengan rangkanya.

Penggunaan dari pupitas antara lain sebagai berikut :
  • Mengukur permukaan (kerataan) secara bertingkat.
  • Mengukur celah (permukaan luar) pada poros kerah (colar)
  • Mengukur kerataan permukaan dari lubang bertingkat.
  • Mengukur lubang alur da kesejajaran sumbunya.
  • Mengukur kesejajaran permukaan, baik permukaan luuar maupun dalam.
  • Mengukur kerataan bidang horizontal maupun bidang miring.

3. Alat Ukur Pembanding Ketinggian

Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian adalah sebuah alat sebagai pembanding ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek ukur yang terdiri atas:
· Kaliber induk ketinggian
· Blok geser, pupitas atau penggores.

Prosedur dan teknik penggunaan alat ukur pembanding ketinggian:
 a. Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata.
 b. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada alat ukur (kaliber induk   ketinggian) sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk mengukur atau membandingkan dengan ukuran objek ukur (benda kerja).
 c. Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh   permukaan blok ukur pada kaliber induk ketinggian. Stel pada posisi nol atau kencangkan baut pengikatnya jika menggunakan penggores.
 d.Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran ketinggiannya pada benda kerja.

Keterangan:
Untuk mengukur benda kerja yang ditoleransi kita harus membuat dua kaliber katinggian, yang terdiri atas:
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi maksimum sebagai kaliber Go.
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi minimum sebagai kaliber Not – Go.
1. Pengesetan ukuran standar pada kaliber induk.
2. Pengukuran pada objek ukur.
Pengukuran ukuran standar ketinggian pada kaliber induk dengan menggunakan dial indicator atau pupitas. Ukuran diset pada ukuran nominal.
Pengukuran kaliber induk pada objek ukur, langsung dapat diketahui toleransinya pada alat ukur pupitas atau dial indikatornya.
Pada kaliber ini, tidak perlu dibuat dua kaliber, tetapi cukup diset pada dial indicatornya atau pada pupitasnya, mengenai besar toleransi yang diijinkan.

4. Kaliber

Kaliber adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa batas ukur secara langsung atau tidak langsung dan juga sebagai alat pembanding ukuran. Ukuran pada kaliber terbagi menjadi dua, yaitu ukuran standart sebagai acuan dan ukuran standar batas atau limit. Ukuran standar sebagi acuan adalah kaliber yang berbentuk blok ukur, yang dibuat khusus dengan ketelitian yang sangat tinggi. Blok ukur ini digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur dan digunakan pula sebagai alat kalibrasi untuk menera alat-alat yang aktif digunakan. Sedangkan ukuran batas atau limit digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur yang tingkat ketelitiannya dibawah dari jenis kaliber ukuran standar.

Jenis dari kaliber ada beberapa macam antara lain kaliber roll, kaliber bola, kaliber poros konis, dan kaliber celah ( snap gauge ).



 maaf untuk postingan kali ini mengunakan sumber tambahan di karenakan buku yang aku tulis saat di sekolah dulu kurang lengkap, dan untuk yang belum membaca postingan sebelumnya tentang micrometer klik disini. dan untuk yang membacanya artikel saya kali ini saya ucapkan terima kasih, bye bye

Komentar